Bingung Dengan Dua Pertanyaan Standart Namun Mematikan yang Sering Ditanyakan Pelanggan?dua pertanyaan standart yang biasanya selalu diberikan pelanggan
Bingung Dengan Dua Pertanyaan Standart Namun Mematikan yang Sering Ditanyakan Pelanggan?

Halo sobat positif, salam hebat luar biasa..!! Di edisi kali ini, mimin akan memberikan sebuah edukasi tentang mengapa kamu sering menghadapi customer yang menawar produk, menawar harga, dan kamu sudah stress. Akhirnya, customer kamu lari, beli di orang lain.

Jadi, kamulah yang mengontrol pelanggan kamu. Bukan kamu yang dikontrol oleh pelanggan kamu. ‘Bagaimana cara kamu mengendalikan pelanggan kamu’. Ini yang paling penting.

Ada dua pertanyaan standart yang biasanya selalu diberikan pelanggan, nomor satu pelanggan pasti bertanya begini :

“Mengapa saya harus membeli produk ini dari kamu?”.

“Mengapa saya harus membeli jasa ini dari kamu? Penjual yang lain ‘kan ada banyak. Toko lain banyak. Dealer lain banyak. Agen lain banyak. Mengapa saya harus membeli dari kamu?”.

Inilah pertanyaan stkamur dari customer. Yang kedua :

“Apakah kamu bisa memberikan harga yang paling murah?”.

Jadi begini.. Customer itu dimanapun Standart Operating Procedure‘nya atau SOP’nya pasti menanyakan dua pertanyaan umum ini. Yaitu “Mengapa saya harus membeli dari kamu?”. Dan yang kedua, dia pasti meminta harga yang paling baik. Jika dia tidak menanyakan dua hal ini, berarti dia sudah tidak tertarik membeli produk kamu. Nawar aja nggak, apalagi beli.

Jadi, menawar itu memang SOP’nya customer. Pasti. Apalagi, kamu menjual produk yang memang bisa ditawar. Apalagi jika kamu menjual produk yang kompetitif. Itu sudah pasti. Oleh sebab itu, saya berikan kamu sebuah jawaban stkamur. Jawabannya adalah nomor satu :

Kamu harus memberikan yang namanya reputasi.

Tunjukkan profil kamu, tunjukkan keunggulan dan perbedaan produk kamu,‘Mengapa harus membeli pada saya?’. kamu tidak perlu menjelek-jelekkan dealer yang lain. kamu tidak perlu menjelek-jelekkan agen yang lain. Namun kamu cukup memberikan reputasi. “kamu harus membeli pada saya karena begini.., kebetulan klien saya dan pelanggan saya seperti ini”. kamu harus tunjukkan orang-orang penting, orang-orang besar dan pelanggan-pelanggan hebat yang membeli pada kamu.

Misalkan :

“Mungkin produk saya tidak lebih mewah. Tetapi, mengapa mereka suka membeli pada saya? Ini penting. Karena saya sudah menjual produk ini lebih dari 10 tahun. Dan dalam 10 tahun ini saya tetap maintain produk saya, dan produk saya tetap bagus. Jasa saya sudah dipercaya selama 10 tahun”.

Ini penting. Karena banyak pelanggan yang complain itu alasannya apa? Karena orang yang menjual sudah berganti profesi terus menerus. misalnya kamu jual insurance, contohnya. kamu jual insurance A, lalu 2 tahun kemudian kamu jual insurance B. Lalu 3 tahun kemudian kamu jual insurance C.

Gimana pelanggan mau percaya pada kamu? Jika kamu lari-lari, ganti profesi terus.

kamu habis jual makanan ini, after sale service’nya gak ada. Kemudian 3 tahun lagi ganti profesi. “Oh, saya sudah gak menjual makanan ini”. Itu artinya kamu tidak konsisten di satu bidang. Ketika kamu tidak konsisten di satu bidang, kamu tidak akan pernah mendapatkan yang namanya rekam jejak atau reputasi.

INGAT REPUTASI ITU MAHAL.

Mengapa ketika kamu melamar kerja di tempat yang lain, kamu pasti dimintai surat yang namanya surat rekomendasi dari perusahaan kamu sebelumnya? “Pak, bolehkah saya minta surat rekomendasi untuk melamar di tempat bapak?”. Itulah reputasi. Karena reputasi itu lebih mahal. Rekam jejak itu lebih mahal. Karena itu adalah pengalaman kamu bekerja.

Sama halnya ketika kamu menjual suatu produk. Mengapa pelanggan itu membeli produk dari kamu? Karena reputasi kamu lebih baik daripada orang lain. “Begini pak.. Mungkin service kami lebih mahal. Mungkin harga kami lebih mahal. Karena kami memang tidak menjual produk murah. Kalau kami menjual produk murah, besok-besok kualitas produknya yang saya kurangi, Kalau kami menjual produk murah, besok-besok bapak di’complain karena keterlambatan waktu”.

“Oh, iya juga sih..”

“Kalau kami menjual produk murah, besok-besok jika bapak complain dengan produk saya, kami tidak menerimanya. Memang banyak yang menjual produk sejenis. Tetapi jika bapak hanya mencari ‘murah’nya, silahkan bapak mencari orang lain. Tetapi jika besok bapak tidak puas, bapak complain, bapak merasa tidak dilayani dengan baik, ya jangan complain. Karena gak ada orang dagang yang mau rugi”.

kamu harus tekankan hal ini pada pelanggan. Jadi, bukan kamu yang dikontrol oleh pelanggan. Tetapi justru kamu yang mengontrol pelanggan. “Bapak gak membeli pada saya gak papa. Silahkan bapak beli pada orang lain. Tetapi kalau besok-besok kamu merasa pelayanan dia tidak memuaskan, kami siap memberikan pelayanan kepada kamu”.

Itulah reputasi. Inilah nilai yang harus kamu jual.

“Jika bapak mengejar murahnya, mohon maaf pak. Kalau pedagang itu siap rugi, berarti dia bukan pedagang yang baik. Pedagang yang baik itu artinya pasti ada keuntungan. Agen yang baik itu pasti mendapatkan profit. Tidak mungkin semua keuntungan diberikan begitu saja. Jadi jelas ya pak..”. Ini yang harus kamu berikan. Reputasi kamu. Mengapa dia harus membeli produk pada kamu. Jadi, kamu yang mengendalikan pelanggan.

Yang kedua. Dia nawar. Yang namanya menawar itu wajar. Semua pelanggan itu pasti nawar.

“Pak, ini gak ada diskonnya?”.

“Gak ada promo ya?”

Itu wajar. Semua customer pasti seperti itu. Kalau dia memang minat, dia pasti menawar.

Kalau misalkan dia beli HP, beli mobil, dia pasti nawar. Karena dia minat, dia menawar. Kalau dia nawar aja gak mau, itu berarti dia memang sudah gak minat. Kalau dia nawar, itu wajar. Dan jangan kaget kalau dia nawar. Masak kamu kalah sama ibu-ibu di pasar?

“Aduh, ini sudah gak ada untung.. ini sudah gini..”

Ya memang seperti itu kalau orang di pasar. Padahal, sebetulnya keuntungannya masih ada. Kalau gak ada untung, besoknya dia sudah gak jualan. kamu jangan malas bilang, “Aduh pak.. Masak gak kasian sama saya? Kasihan sama saya pak, kalau saya gak dapat untung, gimana pak?”. “Untung itu harus. Yang penting untung kecil aja, jangan mahal-mahal”. Customer kamu bilang begitu.

“Sama juga dong.. Bapak kan juga pedagang. Bapak juga pebisnis. Sama lah pak.. Saya ini sudah memberikan harga normal”.

“Harga lain ada yang lebih murah loh..!”

“Kembali lagi pak. Bapak ingin harga murah tapi dapat barang cacat? Barang gak bagus. Apakah bapak mau? Sekali lagi, harga saya ini harga pantas. Harga saya tidak murah, tetapi harga yang pantas. Jika bapak membeli barang dengan harga yang pantas, bapak senang, saya juga senang”. Seperti itu cara menjawabnya.

Untuk apa hari ini kamu membanting harga, jual harga yang terbaik? Tetapi setelah dijual, setelah itu usaha kamu hilang. Karena biasanya orang yang menjual paling murah, jika dia siap tidak profit, maka nafas usahanya pasti tidak panjang. Pada akhirnya, usahanya akan bangkrut.

Apa maksud dari nafas yang tidak panjang?

Karena dia siap tidak untung dalam jangka waktu yang lama. Lalu, bagaimana dia bisa membayar karyawannya? Bagaimana mau membayar listrik? Gak mungkin ‘kan? Kalau ada barang yang hilang, menanggungnya pakai uang siapa? Pasti dia akan buntung juga.

Jadi artinya, mungkin sekilas cuma sekali dua kali. Sama seperti Traveloka, contohnya. Dulu sering promo, harganya miring blablabla. Tetapi jika dia tidak memberikan promo lagi, tidak bisa. Sekarang, promonya dikonversi menjadi poin. Dia tidak bisa memberikan harga yang lebih murah lagi. Karena apa? Nafasnya masih panjang. Lama-lama, dia juga pasti kalah bersaing.

Sama juga dengan produk yang kamu jual. Jadi, silahkan kamu berbicara kepada pelanggan kamu, “Pak, yang penting harga saya pantas. Mungkin harga saya bukan yang paling murah.

Jika bapak cari yang paling murah, mohon maaf. Saya tidak bisa memberikan. Tetapi jika bapak meminta saya memberikan harga yang terbaik, harga yang pantas, after sale service juga bagus, maka anytime, kapanpun bapak ada masalah dengan produk sama, maka 24 jam saya pasti siap melayani pak. Seperti itu.

Sedangkan jika bapak beli barang murah di tempat lain, ketika bapak telepon diangkat nggak? Bapak WA gak dibalas. Wajar pak, karena dia hanya mengejar murahnya. Dia tidak punya pelayanan purna jual. Kalau kami, tentu berbeda. Seperti itu.

Dan masalah lokasi, pak. Kami siap kirim ke tempat yang paling dekat dan paling cepat, pak. Kalau bapak menggunakan pengiriman yang murah dan sebagainya, jangan-jangan nanti ada biaya ini itu.. Jatuhnya sama saja. Jadi begini pak. Menurut saya, kami menjual harga yang pantas”.

Jika kamu bisa memberikan kata-kata yang baik seperti itu, niscaya ke depannya pelanggan itu akan cinta dengan produk kamu.

Jadi apabila 2 pertanyaan standard ini bisa kamu jawab dengan baik, niscaya pelanggan itu akan senang dengan kamu. Bahkan, dia siap membeli dengan harga lebih tinggi dari sebelumnya. Karena kamu adalah penjual yang baik dan berkualitas.

Demikian ya sobat positif, semoga kamu menjadi agen/penjual yang sukses. mimin doakan bisnis kamu lancar, dan bisnis kamu maju. Serta perbaiki terus kualitas pelayanan kamu. Niscaya, kamu akan dipercaya oleh pelanggan kamu, dan pelanggan kamu akan semakin banyak.

Bila kamu menyukai akrtikel ini, jangan lupa kamu share kepada teman-teman kamu, dan silahkan kamu comment di bawah bagi yang sudah mendapatkan manfaat dari artikel ini.

Nah, itu dia sobat positif! Sekarang kamu telah mengetahui  tentang dua pertanyaan standart yang biasanya selalu diberikan pelanggan. bagi sobat positif yang memerlukan jasa dibidang industri dan kreatif yuk bisa cek layanan dari postifkreatif.id kareana Positifkereatif.id telah dipercayai oleh brand untuk berkolaborasi pada bidang creative & digital agency, seperti kebutuhan untuk graphic, logo brand, website, hingga social media.


Yuk jadwalkan konsultasi bisnis kamu dengan team profesional dari Positifkereatif.id gratis!!



Punya Project atau Ingin Membuat Aplikasi?

Hubungi kami segera dan konsultasikan kebutuhan digital untuk bisnis Anda lebih lanjut.